Lahir di Makkah, 13 tahun sebelum Rasul diutus menjadi Nabi, Zainab menjadi salah satu dari golongan orang-orang yang pertama masuk Islam. Di masa kecilnya, Zainab hidup menyaksikan pengorbanan umat muslim dalam mempertahankan ketauhidan.
Masa kecil itulah yang menuntun Zainab untuk menguatkan diri menjadi muslimah. Sejak awal memahami Islam, Zainab begitu taat melaksanakan ibadah baik shalat, puasa, dan juga sedekah.
Zainab menikah pertama kali dengan Abdullah bin Jahsy. Saat Perang Uhud, suaminya gugur. Rasulullah kemudian menikahi Zainab. Rasul memberikan mahar sebesar 400 dirham. Rasul juga membangunkan sebuah rumah kecil sederhana untuk Zainab tepat di samping rumah Aisyah binti Abu Bakr dan Hafshah binti Umar.
Zainab dikenal ringan tangan dan sering menyantuni kaum fakir dan miskin. Baik sebelum atau pun sesudah masuk Islam, ia tak berhenti menyantuni kaum fakir miskin. Hingga akhirnya Zainab dijuluki Ummul Masakin, ibunda kaum fakir miskin.
Sejak masuk Islam, Zainab semakin memberikan perhatian pada kaum fakir miskin. Hingga ia mencapai tahap itsar, yakni mendahulukan kebutuhan orang lain daripada kebutuhan dirinya sendiri.
Zainab selalu memberikan apapun yang dimiliknya. Hingga ia tidak menyisakan satu dirham atau satu dinar pun di rumahnya. Bagi Zainab, tiada harta yang terbaik melainkan harta yang diberikan pada yang membutuhkan.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Ketika manusia menyongsong waktu pagi pada setiap hari, dua malaikat turun. Salah seorang malaikat berkata: Ya Allah berilah ganti kepada orang yang berinfak. Sedangkan malaikat yang lain berkata: Ya Allah berilah kebinasaan kepada orang yang enggan berinfak (bakhil).” (Muttafaq ‘alaih).
Dalam hadits riwayat hakim, diriwatkan; “Perbuatan-perbuatan baik menjaga seseorang dari dampak-dampak yang buruk, penyakit-penyakit dan kebinasaan. Orang-orang yang suka berbuat baik di dunia juga akan menjadi orang-orang yang suka berbuat baik di akhirat.
Hidup bersama Rasul membuat Zainab mendapatkan banyak pengajaran dan hikmah-hikmah keislaman. Ia juga hidup dengan penuh kebaikan bersama istri Rasul lainnya. Namun, Allah berkehendak lain. Zainab dipanggil menghadap-Nya.
Zainab bintin Khuzaimah dipanggil oleh Allah setelah hidup selama dua bulan bersama Rasul. Ia menjadi istri Rasul yang pertama meninggal di Madinah. Ia kemudian dimakamkan di Baqi’.
Semoga Allah selalu merahmatinya dan kemurahan hatinya dalam bersedekah dapat kita teladani.
Referensi: 35 Sirah Shahabiyah, Mahmud Al Mishri.