Telah cukup bagi kita memahami betapa pentingnya pendidikan dari wahyu pertama yang diturunkan. “Iqra!” bacalah, tidak ada yang bisa kita bantah selain wahyu ini berisikan pesan bahwa pendidikan adalah sesuatu yang powerful. Ilmu adalah kunci dari banyak hal juga telah sering kita dengar.

Akan tetapi, masalahnya adalah walaupun kita tahu, tak semua dari kita yang mau peduli dengan pendidikan ini. Ada yang peduli tapi hanya peduli pada pendidikannya pribadi. Hanya peduli pada pendidikan keluarganya sendiri.

Tidakkah kita pernah berpikir bahwa perintah iqra berarti umum? Wahyu pertama tidak turun dengan mengatakan “Bacalah, untukmu dan keluargamu” atau “Bacalah untuk dirimu”. Wahyu pertama diturunkan kepada nabi untuk disampaikan pada seluruh kaum muslim.

Ini adalah tanda bahwa pendidikan adalah milik semua. Peduli pada pendidikan bukan hanya pendidikan sendiri tapi pendidikan umat. Pendidikan para anak-anak, pemuda, dan orang-orang dewasa bahkan pendidikan bagi orang-orang lansia adalah tanggung jawab kita, umat muslim sendiri.

Dalam sebuah hadits disebutkan “Tujuh orang yang akan dilindungi oleh Allah pada hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, (yaitu) pemimpin yang adil dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah...” (Muttafaqun ‘alaih)

Perhatikanlah bagaimana pemuda yang tengah tumbuh menjadi sorotan. Hal ini beralasan, dimana pemuda dikenal sebagai mereka yang memiliki semangat sangat baik dan memiliki pikiran yang masih segar. Membentuk kaum muda dengan pendidikan adalah tindakan yang diharapkan agar mereka mampu menjadi penjaga peradaban Islam dengan kedekatan diri mereka pada Allah.

Ketiga kita menjaga pendidikan bagi para generasi muda, ini berarti kita tengah membangun dan menjaga sebuah peradaban Islam. Kita tengah membentuk pionir-pionir yang nantinya menjadi pembela dan pejuang Islam.

Mereka, para pemuda, bisa saja tidak mendalami pendidikan yang bersifat agama, tetapi mereka memiliki keimanan yang membuat pendidikan apapun bidang mereka menjadi daya guna bagi kemajuan Islam.

Perhatikan, bagaimana dahulu banyak pemuda Islam yang luar biasa menjadi ahli kimia, ahli kedokteran, ahli farmasi. Bagaimana mereka disokong untuk mengenyam pendidikan tapi tidak melupakan diri dari Allah dan ajaran Islam. Bahkan pendidikan membuat mereka semakin mendekatkan diri dengan Allah.

Itulah sebabnya pendidikan begitu tinggi posisinya dalam Islam. Ilmu dan keimanan akan mampu membentuk suatu peradaban berlandaskan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana hal ini yang nantinya akan menguatkan Islam itu sendiri dari akar-akarnya dan tidak hanya dipermukaan.

Jadi, sudah sepantasnya kita menaruh kepedulian dalam penjagaan pendidikan umat. Sudah selayaknya kita mengusahakan yang terbaik untuk berkontribusi dalam pendidikan demi peradaban Islam yang lebih baik dan terus lebih baik.