Siapa yang tahu kapan kita akan meninggalkan dunia ini? Siapa yang tahu tanggal dan waktu tepatnya tubuh kita “expired” hingga terbujur kaku dan menjadi sahabat tanah di liang sana? Tidak satupun, tidak ada yang tahu kapan itu semua terjadi kecuali Allah SWT saja.

Lalu, mengapa kita masih sering menunda-nunda kebaikan. Menolak banyak jalan dan kesempatan amal yang kadang sudah di depan mata. Seolah kita merasa masih akan hidup dan tidak akan menemui ajal ataupun bencana. Seolah kita akan bisa mencari waktu dan kesempatan lain yang sebenarnya kita sendiri pun tidak yakin.

Sulit bagi kita langsung beramal tanpa menunda saat sudah jelas harta di tangan, saat sudah nampak ada yang harus diberikan pertolongan. Sulit bagi kita berhenti menolak kesempatan amal dan membiarkan tangan-tangan kita merogoh semua yang dimiliki dan memberikannya.

Bukankah harta dan segala yang kita miliki adalah nikmat dari-Nya? Bukankah jika dia kehendaki kita tidak memiliki apa-apa maka semua akan terjadi dalam satu kedipan mata saja?

Apakah kita sudah merasa istimewa dengan segala kelebihan yang dipunya? Apakah kita sudah merasa cukup percaya diri untuk menjadi salah satu penghuni surga-Nya?

Mungkinkah tiket surga bagi kita tak jauh lebih berharga? Hingga amalan apa saja yang dihadirkan dan dinampakkan sebagai kesempatan baik malah kita lewatkan dengan sangat sadar?

Ambillah semua kesempatan beramal yang datang pada kita. Jangan ditunda apalagi menolaknya. Semua tidak terjadi begitu saja tapi Allah rencanakan bagi kita.

Saat kita berjalan di mall dan sebuah stan membagikan selebaran infak, saat kita duduk menunggu teman tiba-tiba pedagang asongan yang tua menghampiri menjajakan, saat kita berjalan dan tepat saat itu seorang pemuda meminta bantuan pada orang lain tapi tidak ditolong.

Bukankah hal-hal itu kadang terasa seperti sebuah kesengajaan yang Allah berikan? Padahal banyak orang yang juga ada di sana, tapi kenapa kita yang dihampiri? Kenapa kita yang melihat? Bukankah Allah mendatangkan langsung kesempatan itu bagi kita?

Kita tidak perlu memberi banyak, kita tidak diminta memberi yang besar. Tapi berikanlah apapun yang terbaik yang bisa kita berikan. Walau sedikit bagi kita, tapi kita tidak tahu besarnya yang kecil itu bagi orang lain.

Ambillah semua kesempatan beramal, jangan lagi memilih-milih, jangan lagi menunda-nunda.